Review Buku Jurnal Rasa Karya Bang Jek
"Sepahit-pahitnya sebuah kenangan, bukankah itu tetap merupakan bagian dari perjalanan hidup manusia yang tak terhapuskan?"
Satu hal dari buku ini yang saangat menarik perhatianku sejak pertama kali adalah cover!
Iya, menurutku warnanya cakep banget, kuning-kuning gitu. Setelah diraba-raba ternyata cover buku karyanya Bang Jek ini juga bertekstur lho. Waktu itu selama beberapa menit setelah unwrap buku ini, bukannya langsung mulai baca, aku malah sibuk pegang-pegang cover sama pembatas bukunya dulu hihi. Entah memang cover bukunya yang unik atau akunya aja yang udik.
Oke, let's jump up into the review!
Katanya cerita yang disajikan dalam buku ini berasal dari serpihan-serpihan jurnal milik seorang lelaki bernama Fathur SaFabian. Meskipun dikemas dengan cukup singkat, nyatanya jurnal-jurnal tersebut merupakan bukti perjalanan kisah Fabian yang berlangsung selama lima tahun lamanya, yakni dari tahun 2013 hingga 2018.
Menurutku cerita dalam buku Jurnal Rasa ini cukup baru dan realistis. Baru karena setelah sekian lama aku akhirnya dipertemukan lagi dengan cerita yang tokoh utamanya laki-laki. Aku jadi tau sudut pandang lain dari karakter laki-laki yang berbeda, yang sebelumnya sangat jarang aku baca.
Realistis karena ....
Kayaknya, kalau bagian ini harus dibuktikan dengan membaca bukunya secara langsung ya. Bisa-bisa malah aku tumpahin semua alurnya disini. Kan bahayaa.
Melalui karakter Fabian, aku jadi tau kalau laki-laki itu gak sepenuhnya mengandalkan logika saat sedang jatuh cinta. Sama halnya dengan kaum hawa, laki-laki juga punya perasaan yang tidak bisa dikontrol oleh pikiran dan akal sehatnya.
Berkat hal itu, prasangka burukku perihal kaum laki-laki sedikit berkurang dan aku memutuskan untuk jadi orang yang gak jahat-jahat amat mulai sekarang. Laki-laki tulus itu ada kok.
Fabian adalah seorang pria ambisius yang memulai kisah cintanya pada tahun 2013. Sebenarnya cukup klise, Fabian jatuh cinta pada pandangan pertama kepada seorang gadis cantik bernama Agisa Arafadyah. Seperti anak SMA pada umumnya, Fabian hanya banyak mengungkapkan perasaannya pada Gisa melalui berbagai rangkaian kata.
Kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, hingga surat demi surat disampaikan Fabian kepada Gisa dengan manis supaya perasaan tulusnya kepada sang pujaan hati bisa tersampaikan dengan apik.
Sudah kusebut kalau ceritanya realistis 'kan?
Ya, seperti yang sering terjadi, kisah cinta di masa SMA memang jarang berlayar jauh hingga ke tempat tujuan. Fabian memang berhasil menaklukan hati Agisa, tapi hubungan mereka tak berlangsung selama-lamanya.
Setelah kandasnya hubungan Fabian dengan Gisa, bertahun-tahun dibutuhkan oleh Fabian untuk bisa kembali merasakan cinta. Untuk bisa membuka kembali pintu hatinya.
Dari sinilah alur yang tak biasa dimulai. Fabian mendatangi kota dimana Gisa menetap setelah sekian tahun hubungan keduanya tak berjalan lancar. Yang terjadi setelah itu benar-benar meleset dari apa yang aku duga.
Oh iya! Satu hal lain yang menarik dari buku ini adalah kutipan-kutipan manis yang senantiasa ditulis oleh Fabian. Dia memang tipikal pria puitis yang kalau sedang jatuh cinta, sang pujaan hati akan dibuat salting sesering mungkin karena keisengan jemarinya menuliskan kata-kata romantis.
Informasi
Judul : Jurnal Rasa
Penulis : Bang Jek
Tebal : 248 Halaman
Tahun Terbit : 2020
Penerbit : PT Grasindo
Harga : 72k (bisa dibeli di toko online manapun, terserah, asal hati-hati jangan sampai beli yang versi bajakan. Harus original!)
Komentar
Posting Komentar