Review Buku 'The Kite Runner' karya Khaled Hosseini (WORLDWIDE BESTSELLER BOOK)
"Sesuatu yang terjadi dalam beberapa hari, kadang-kadang bahkan dalam sehari, bisa mengubah keseluruhan jalan hidup seseorang."
~Khaled Hosseini
Berjudul The Kiter Runner, buku ini mengambil latar belakang tempat di kota kelahiran sang penulis, yakni Kabul, ibu kota Afghanistan. Bercerita tentang seorang anak laki-laki yang merupakan putra dari pria Afghan tersohor yang kehebatannya diakui oleh semua orang di penjuru kota. Anak laki-laki tersebut bernama Amir.
Amir memiliki seorang sahabat kecil bernama Hassan. Mereka berdua berbeda, dari segi fisik hingga status sosial di mata masyarakat, Amir dan Hassan sama sekali berbeda sampai hubungan persahabatan mereka tidak pernah benar-benar diakui oleh Amir di hadapan banyak orang. Karena Hassan adalah seorang Hazara.
Meski Amir kecil dan Hassan kerap bermain bersama layaknya sahabat, di mata orang-orang, hubungan yang terikat antara keduanya adalah hubungan antara seorang majikan dan budaknya. Amir adalah majikan, karena dia adalah keturunan dari Baba (ayah) yang terhormat. Sedangkan Hassan, ayahnya bernama Ali, adalah seorang pembantu yang bekerja di rumah besar milik Amir.
Layaknya Ali yang sudah 40 tahun lebih mengabdikan diri pada ayah Amir, Hassan memiliki kesetiaan tiada tara kepada Amir. Apapun rela dilakukan Hassan jika itu adalah kemauan Amir sang majikan.
"Untukmu, keseribu kalinya." Begitu Hassan biasa mengatakannya.
Semua permasalahan muncul di suatu hari yang menjadikan Amir seorang pengkhianat untuk sahabatnya yang setia. Pada hari itu di tahun 1975 saat usia Amir baru menginjak 12 tahun, hubungannya dengan Hassan sudah tak bisa berlangsung sama lagi. Amir tersiksa akan kesalahannya sendiri. Mimpi buruk dan insomnia menjadi temannya selama puluhan tahun mulai hari itu.
Seiring berjalannya waktu, kejadian-kejadian tak terduga banyak terjadi, berbagai kebohongan yang tertutup rapi turut terbongkar. Penyesalan demi penyesalan, permohonan ampun, dan fakta bahwa penderitaan yang berlangsung selama puluhan tahun tak lain dan tak bukan adalah disebabkan oleh sebuah kejadian yang terjadi hanya dalam beberapa waktu yang bahkan tak sampai sehari penuh.
Melalui buku ini, aku belajar mengenai adat istiadat orang Afghanistan dan perangai para Afghan yang senantiasa menilai seseorang dari status sosial, bibit bebet bobotnya, hingga pengaruh apa yang pernah diberikan orang tersebut kepada masyarakat lain. Tentang betapa pentingnya gengsi dan reputasi bagi masyarakat Afghanistan pada masa itu (atau mungkin hingga sekarang), sampai mereka rela melakukan berbagai pengorbanan besar dan menyiksa diri sendiri demi menjaga dua hal tersebut. Gengsi dan reputasi.
Aku belajar sangat banyak hal, bahwa pernah ada sebuah perang antara Afghanistan dengan tentara Rusia yang berlangsung selama lebih dari 9 tahun. Bahwa pada masa tersebut, populasi para ayah di Afghanistan adalah langka dan banyak anak-anak yang masa kecilnya terenggut karena hal itu. Bahwa orang di suatu kota di Afghanistan rata-rata memiliki hubungan yang mengaitkan mereka karena budaya kekeluargaan yang melekat di sana.
Seperti pada judulnya, layang-layang (kite) menjadi hal sederhana yang mengawali segala permasalahan rumit namun juga menjadi pemberi secercah harapan di akhir cerita yang panjang. Benar-benar buku dengan cerita yang unik, menarik, sekaligus 'baru' untukku yang selama ini tidak terlalu mengenal negeri dengan julukan 'the graveyard of empires' tersebut.
Informasi
Judul : The Kite Runner
Penulis : Khaled Hosseini
Tebal : 490 Halaman
Tahun Terbit : 2003
Penerbit : Mizan
Harga : 89k - 105k (beli di toko online manapun terserah, asal hati-hati jangan sampai beli yang versi bajakan. Harus original!)
Yang mau gampang, boleh klik link di bawah ini ya!
%20%E2%80%93%20Favourite%20Quotes%20%F0%9F%A4%8E%20(1).jpg)
Komentar
Posting Komentar